tab menu

Twitter  Twitter  Instagram Instagram

Wednesday, July 17, 2013

KEAJAIBAN DOA

Banyak orang bilang setiap ucapan itu doa, dan ternyata memang benar
Tak heran Islam mengajarkan kita untuk berucap yang baik-baik, karena seribu malaikat akan mengaminkan disetiap ucapan kita semua.

saya ingin meceritakan pengalaman pribadi saya dan pengalaman orang sekitar saya dari ampuhnya sebuah ucapa yang tak disengaja dan keajaiban doa. sebenernya apa sih ucapan itu?
mungkin kita lebih mengenal ucapan itu sebagai perkataan kita

Ucapan menurut istilah ilmiahnya ialah kata-kata yang tersusun menjadi sebuah kalimat dari sebuah rumus Bahasa terdiri dari SPOK (Subjek Predikat Objek Keterangan). dan ucapan keluar dari lidah kita yang telah diciptakan oleh sang Pencipta Allah SWT. oleh karenanya Allah menciptakan lidah tak bertulang agar memudahkan kita untuk berucap dan berbicara yang baik-baik dan untuk berdakwah dijalan Allah untuk menyebarkan agama Allah.Namun, kita harus berhati-hati karena lidah tak bertulang maka sangat ringan bagi kita untuk berbicara apa saja tanpa ada batasnya. kecuali dari kita sendiri yang membatasinya.

lidah sangatlah penting bagi organ manusia. dengan lidah kita bisa makan, bisa merasakan rasa manis, pahit, asem, asin dll, dan juga kita bisa berbicara. banyak diantara kita yang cacat lidahnya tidak bisa merasakan rasa makanan, tidak bisa berbicara, Naudzubillahimindzalik. kita harus sangat bersyukur telah memiliki lidah yang sehat. janganlah kamu malah bertingkah aneh dan tidak bersyukur, dengan menindik lidahmu atau perubahan bentuk lidahmu. karena itu merupakan bentuk tidak bersyukur.

didalam tulisan ini, saya ingin bercerita tentang pengalaman saya. waktu kecil saya sering berucap bahwa bapak saya dan kakak saya seorang Manager, padahal waktu saya kecil bapak saya hanya staff kantor swasta biasa, dan kakak saya masih jadi Mahasiswa Universitas Swasta yang ada di Jakarta, dan itu belum nampak masa depan kakak saya, tapi saya sering sekali berucap demikian. lambat laun waktu terasa cepat dan sesampenya saya duduk dibangku SMA, saat itulah saya mulai merasa keajaiban doa dari ucapan saya yang tiidak sengaja saya ucap dan sering saya ucapkan. berawal dari bapak saya kisahnya. semenjak saya SMP bapak saya sudah pensiun, dan ketika bapak pergi ke Solo bertemu dengan sanak sodara disana, bapak ditawarkan oleh padeh saya sebagai Manager Restaurant Rosalia Indah miliknya, awalnya bapak tak menyangka bisa kerja lagi setelah lama pensiun. karena bapak memikirkan sekolah saya, apalagi saya ingin disekolahkan di Pondok Pesantren yang harganya pun cukup memakan biaya banyak. akhirnya bapak pun menerima tawaran padeh saya. disitulah saya mengingat ucapan saya waktu kecil tentang bapak itu seorang Manager :). subhanallah saya baru mengerti setiap ucapan kita adalah doa.

dan kisah kedua ialah kisah dari kakak laki-laki saya yang saat ini menjadi seorang Manager pula di perusahaan swasta, dan saya pun mulai flashback saya pun pernah berucap demikian mengenai kakak saya menjadi Manager. dan banyak beberapa dari ucapan saya yang tidak sengaja menjadi kenyataan. oleh karenanya, saya sekarang slalu optimis akan keajaiban sebuah doa. karena Allah maha mendengar dari setiap ucapan hambanya. kisah dari teman dekat saya pun Riri sahabat saya waktu SMP, riri sahabat saya yang baik dari keluarga orang sederhana, dari kecil ia sudah ditinggal bapaknya karena nikah lagi dan ia tinggal bersama ibunya dan kakak-kakaknya, sambil membantu ibunya berjualan kue. dulu dia slalu berucap ingin sekali pergi ke luar negri terutama ke Turki. dan subhnallah ucapan riri pun menjadi kenyataan. Minggu ini riri ingin pergi ke Turki karena dipilih dari kampusnya untuk pendidikan sementara disana. dari cerita riri sahabat saya salah satu contoh keajaiban doa dari orang sekitar saya.

teringat saat bulan Ramdhan 2012, mamah saya pergi umroh, mamah pun umroh dari keajaiban doa mamah dari ucapan yang mamah ucap ketika selesai Haji tahun 2007 saat itu mamah bilang," InsyaAllah mamah akan kesana lagi untuk umroh. dan tidak disangka mamah pun bisa ke tanah suci lagi untuk umroh tahun 2012 di bulan Ramdhan, memang sebagian biaya dibantu adik mamah yang bekerja di Riyadh Arab Saudi. tapi meski demikian, itulah keajaiban doa yang dikabul oleh Allah. kembali ke bulan Ramdhan 2012, saat mamah pergi umroh dan saya d rumah sendiri, saat itu saya menjalankan aktivitas bulan puasa seperti bisanya bekerja, kuliah, dan teraweh, walau saya teraweh bukan bersama teman seumuran saya, saya tetap senang bisa teraweh di Masjid. memang saya merasa sedih karena teman sepantaran saya tidak ada yang teraweh di sekitar rumah saya. rata-rata ibu-ibu dan nenek-nenek teman samping saya shalat teraweh. di 10 hari terakhir bulan Ramdhan saat khatib berceramah setelah shalat teraweh dan sebelum shalat witir, mengumumkan ada iktikaf malam itu. sebenernya saya ingin ikut, tapi saya melihat disekitar saya tak ada remaja yang mengikutinya, semuanya ibu-ibu dan nenek-nenek. tapi saya mencoba bertanya kepada ibu disamping saya yang ternyata beliau adalah panitian Ramdhan di Masjid Komplek saya. mmmm sedikit rasa malu dan gengsi untuk bertanya, tapi kenapa harus malu?, toh berbuat baik ko malu!," saut saya didalam hati saya. dan akhirnya saya mengikuti iktikaf di Masjid Komplek saya

sesampainya saya di Masjid setelah pulang teraweh jam 22.00 wib saya bertemu dengan seorang remaja juga yang diatas umur saya, ia adalah anak dari kiyai penceramah saat iktikaf itu. Alhamdulillah, untuk ada kamu," saut saya sambil senyum berkenalan dengannya. akhirnya saya memiliki teman sepntaran saya untuk beriktikaf. ketika saya bertanya tentang anak kiyai itu, ia bukan anak sembarangan karena biografinya rumayan dapat dicontoh, karena dia adalah lulusan S1 Universitas Indonesia dan sedag melanjutkan S2 nya di ITB. wah ternyata memang benar kalo kita ikut diacara positif maka teman-teman kita pun akan positif dan saya pun sangat bersyukur bisa mengikuti iktikaf itu, pertama, saya bisa kenal dengan anak kiyai yang pintar itu, saya sempat sharing masalah pendidikan yang bisa menjadikan motivasi bagi hidup saya.

setelah shalat sunah malam dan diiringi tadarus bersama sebelum menjelang sahur, ada sedikit tausiyah dari bapak teman saya kiyai yang juga seorang dosen fisika di Universitas Trisakti. beliau mengajarkan saya tentang arti Quantum hidup. berawal dari penafsiran apa itu Quantum hidup. dijelaskan bahwa Quantum hidup ialah suatu sel molekul yang tertera di ilmu Fisika yang tertera di kitab Al-Qur'an. quantum molekulnya lebih kecil dari pada molekul atom tetapi frekuensinya lebih besar. subhanallah, molekul atom saja bisa menghancurkan kota Nagasaki dan Hiroshima, Jepang, bagaimana molekul quantum?," pikir saya saat itu. dijelaskan pula Allah menciptakan bumi dan 7 langit yang dapat memantulkan atmosfer luar angkasa didalamnya dan salah satunya molekul quantum yang dipantulkan dari bumi ke langit dan kembali ke bumi, dan molekul quantum ialah ucapan dan perbuatan kita yang keluar dalam diri kita. di dalam Islam tidak mengenal "KARMA" tapi lebih mengenal quantum hidup yang memantulkan ucapan dan perbuatan kita. maka, barang siapa yang berbuat baik maka akan mendapatkan kebaikan pula, dan sebaliknya, barang siapa yang berkata dan berucap jahat maka akan mendapatkan kejahatan pula, karena itu akan terpantul ke diri kita sendiri.

Subhanallah, indahnya islam yang mengajarkan kita kebaikan, mengajak kita untuk berbuat dan berucap  baik, karena itu akan terpantul ke diri kita sendiri. dan Islam pun mengajarkan bahwa setiap ucapan itu doa. dan itu semua terbukti dari pengalan saya dan orang sekitar saya yang berucap menjadi kenyataan, dan banyak kisah lainnya yang menjadi riset saya menjelaskan tentang apa itu keajaiban doa.

cerita ini akan terus will be continue dari apa yang telah saya dapat nantinya, so buat kamu semua berucaplah yang baik-baik karena betapa besarnya keajaiban doa



















































































No comments :

Post a Comment