tab menu

Twitter  Twitter  Instagram Instagram

Tuesday, July 16, 2013

Masa Kecil


Namaku Anita Jamil Hidayanti, aku lahir tanggal 30 Juni 1992 Tangerang, aku lahir dari seorang mamah bernama Hj. Anah Sri Hastuti yang berketurunan Jawa Barat di kota Garut dan Bapak yang bernama H. Muhammad Arief dari keturunan Jawa Tengah di Kota Solo. aku meiliki 3 saudara memiliki satu kakak laki-laki yang bernama Achmad Arief Ananto dan satu kakak perempuan yang bernama Sari Maychati Nurjannah  dan aku adalah anak bungsu dengan perbedaan jarak umur yang sangat jauh dengan kakak perempuanku kacek umurku 13 tahun, oleh karenanya aku sangat dimanja dengan orang tuaku dan kakak-kakakku

sifatku yang sedikit keras, cerewet yang membuat kakakku sering menggodaiku sehingga tertanam sifat manjaku, terutama mamahku yang selalu memanjakan aku dan sangat menyayangiku tak heran wajahku pun mirip dengan mamah ku hehe.

ketika aku dilahirkan kehidupa keluargaku sudah mencukupi, Alhamdulillah kelurgaku sudah meiliki rumah, dan kendaraan mobil dan motor. masa kecilku aku terbiasa dimanja dan segala keinginanku dituruti orang tuaku, padahal bapakku seorang yang sangat disiplin dan sangat tegas terhadap anak-anaknya. apalagi saat masa-masa kecil kakak-kakak ku bappaku sangat keras sekali mendidik mereka, namun disaat aku dilahirkan sifat bapakku yang keras pun berubah lebih memanjakkanku, entah kenapa seperti itu?. apa mungkin bapakku merasa sudah berumur dan takut tidak tersampai umurnya melihat diriku dewasa jadi bapakku pun slalu memanjakanku walau terkadang, keluar sifat bapak yang keras dalam mendidik anak-0anaknya terutama dalam masalah Shalat dan pendidikan.

Bapaku sesosok bapak yang tanggung jawab dan bapak sangat mengutamakan pendidikan anak-anaknya, tak heran dari kakak-kakaku dan diriku kecil sampai dewasa bapak slalu mengutamakan pendidikan anak-anaknya. dari sekolah formal sampai non formal dan segala kursus yang kita lakoni.

Namun, aku sangat beruntuk memiliki sesosok bapak seperti bapakku, walau suka galak tapi baik hatinya dan sangat bertanggung jawab terhadap istri dan anak-anaknya. bapakku keras karena bapak berdarah keturunan TNI dari kakekku, selama hidupnya kakek slalu mengajarkan anak-anaknya dengan kedisiplanan seorang TNI dan bapak pun dulu ingin menjadi TNI, sebenernya bapakku lulus dalam seleksi TNI hanya saja pas seleksi terakhir Bapakku tidak lolos dari tes kesehatannya, sangat disayangkan sekali. bapaksangat merasa sedih saat itu, sampai akhirnya bercita-cita menjadikan anak laki-lakinya sebagai TNI, tapi itu tidak sesuai dengan keinginannya kakakku tidak ingin menjadi seorang TNI.

Sebenernya aku masih keturunan priyai dari keturunan bapak dan mamah, kalau dari mamah keturunan ningrat berasal dari nenek karena nenek masih keturunan kerajaan Prata Yuda di Garut dan masih keturunan Angling Dharma juga, dan bapakku keturunan priyai dari nenekku juga yang berasal dari turunan keraton Solo. tapi walau demikian darah tetaplah merah tak ada yang biru hehe, kehidupan tidak ada perbedaan, mungkin sangat mengena apabila itu dirasakan saat itu.

dari kecil, mamah dan bapak mendidik ku dengan agama, aku sudah di ajarkan doa-doa dari usia ku masih balita dari doa tidur sampai umur 3 tahun aku disekolahkan di TPA untuk mengaji iqro saat itu, Alhamdulillah aku sudah diajarkan hal-hal yang baik, sampai usiaku 5 Thun aku dirayakan untuk hari ulang tahunku dngan mengundang kerabat dekat, tetangga, dan saudara-saudara jauhku pun ikut hadir diacara ulang tahunku, mamah dan bapak sangat mengutamakan dalam hal apapun. dari segi makanan aku slalu diutamakan pasti dari lauk pauk pun aku slalu di nomor satukan dan pasti jatah 2 lauk, untungnya kakak-kakakku tidak iri padaku, mereka pun sangat sayang padaku. walau memang, aku slalu diledekkin atau digodain. terutama kakak perempuanku yang sangat seneng membuatku marah, dengan meledekku bahwa aku anak pmut mamah, karena perbedaan jarak umurku dengan kakak perempuanku itu.

dulu aku memang percaya dengan omongan kakak-kakakku yang sering meledekku bahwa kau bukan anak mamah dan bapak, bapak pun ikut menggodaiku kaena senang apabila aku marah, tapi mamah yang selalu membelaku. sempat aku percaya bahwa aku bukan anak mama dan bapak. haha lucu kalau diingat dasar diriku masih bocah percaya saja, tapi sampai SD aku masih berpikir seperti itu pula.

kalau diingat masa kecilku sangat banyak kenangan manis bersama keluargaku, dan segala keinginanku slalu dituruti, bisa dibilang aku memang manja dan dibilang anak mamah, tapi aku emang anak mamah, haha ngeles aja diriku ini. tapi aku sangat bersyukur memiliki mamah yang sangat lembut, sabar, dan rajin ibadahnya, dan bapak yang sangat bertanggung jawab dengan istri dan anak-anaknya juga sangat mementingkan pendidikan anak-anaknya walau bapak tak mampu, seorang kakak laki-laki yang romantis dan sangat menyayangi adik-adik perempuannya dengan kasih sayang tidak kasar, juga kakak perempuan yang sangat care dan peduli slalu mengarahkan diriku kejalan benar walau memang agak cerewet, tapi kakak perempuanku sangat menyayangiku dan begitu pula aku sangat menyayangi mereka

ini adalah foto-foto jadulku bersama keluargaku

i love my family karena mereka sangat berarti buatku,
keluarga ibarat tembok kokoh dari sebuah bangunan
yang menguatkan didalamnya
saling membantu
menutupi aib keluarga
dan slalu mensuport untuk kebahagiaan bersama
sebagai pelindung itulah keluarga :)



No comments :

Post a Comment